INFORMATION OVERLOAD

Information Overload = Kebanjiran Informasi

Di era teknologi informasi yang semakin canggih, murah dan semakin mudah aksesnya; tampaknya manusia juga semakin kebanjiran informasi yang apakah sepenuhnya berguna atau tidak.
Saat ini, rata-rata setiap 3 menit pekerja pikiran (knowledge worker) menghentikan aktivitasnya hanya karena ingin mengecek e-mail atau menjawab dering telepon/handphone. Bahkan ada yang sampai maniac setiap saat ngeliatin handphonenya sekedar mau tahu ada sms atau panggilan masuk atau berselancar di account e-mailnya. Lazimnya diperlukan 30 menit sebelum ia bisa kembali ke pekerjaan semula. Urusan kebanjiran informasi ini tampaknya sudah semakin menjadi masalah dalam kehidupan modern karena menggerogoti kemampuan kita untuk memfokuskan pikiran.
Disadari bahwa teknologi memang bermata dua. Di satu sisi menjadi alat pemacu produktivitas (productivity enhancer), tetapi di sisi lain juga menjadi sumber in-efisiensi. Sekitar seperempat hari dari waktu kita bekerja disita oleh interupsi, seperti: e-mail, instant messaging, twitter, RSS, dan aliran informasi lain yang tidak bisa dikendalikan. Selanjutnya waktu digunakan untuk menulis e-mail, menghadiri rapat atau mencari informasi. Akhirnya, hanya sepersepuluh hari yang digunakan untuk berpikir dan merenung (berefleksi).
Situasi ini harus dapat disembuhkan. Intel telah mencoba apa yang dinamai “Zero-e-mail-Fridays” atau Jum’at tanpa e-mail. IBM punya “Think Fridays” yang ditujukan untuk membatasi e-mail dan aneka gangguan lainnya. Ada pula CEO yang setiap kali memulai rapat meminta para direktur menyerahkan peralatan BlackBerry atau Handphone dan mengumpulkannya di tengah meja rapat. Pakar menyatakan “Dengan semakin banyak orang masuk ke dalam dunia baru informasi yang tersambung dan terakses tanpa batas, kita berisiko kehilangan sarana dan kemampuan terjun ke bawah permukaan untuk berpikir mendalam”, gitu katanya.
Dengan potensi buruk kebanjiran informasi ini, mulailah untuk hidup dengan lebih longggar dari kepungan informasi dan mengambil alih kendali produktivitas. Karena tentunya kita tidak mau terperangkap dalam cyberswamp – rawa informasi yang dapat membuat orang lumpuh bengong tidak tahu apa yang harus dikerjakan karena kebanjiran informasi. Sederhanakan hidup dan kurangi informasi yang tidak berguna setiap hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agenda Ramadhan Masjid Al-Ikhlas Komplek Garuda Cipondoh

SINOPSIS AUDIT KINERJA SEKTOR PUBLIK

Ucapan SMS Idul Fitri 1433 H