TAK ADA YANG TAK MUNGKIN

Ditulis dan Dituturkan Oleh Hj Nonon Nuraeni
Ya Allah …….. segala puji hanya untukMU…….
Terima kasih ENGKAU  telah meluluskan niatku untuk beribadah kepadaMU ……….
Ternyata tak ada yang tak mungkin bagiMU……..
Faizda azamta fatawakkal ‘alallah……………

Masih teringat dalam benakku, saat itu bulan Desember tahun dua ribu sembilan…
Seperti biasa aku mengikuti ceramah  rutin yang dilaksanakan setiap hari Jum’at yang khusus diikuti oleh karyawati, waktu itu yang memberikan ceramah adalah ibu Hj.Laila dari Baitul Mu’min, beliau menguraikan  tentang bagaimana kalau kita mengharap sesuatu hendaknya mintalah pada Allah …  beliau berkata : insyaAllah kalau kita minta/berdo’a pada Allah niscaya Allah akan mengabulkan, teringat pula pada ustadz Yusuf Mansyur di acara “Nikmatnya Sedekah”, beliau berkata : Sebelum berusaha kepada siapa-siapa atau kepada orang yang kita tuju, hendaklah pertama-tama kita minta terlebih dahulu pada Allah, hanya kepada Allah lah kita meminta dan memohon…Jangan pernah meminta selain kepada Allah …..
Ketika itu datang temanku yang namanya Hj. Yati, dia teman sekantorku cuma beda biro, yang pada tahun 2000 sama-sama melaksanakan ibadah haji, saat itu ia akan melaksanakan ibadah umroh yang insyaAllah akan berangkat pada bulan Maret 2010 bersama ibu Hj. Laila , ketika itu temanku mengajaku untuk bisa sama-sama melaksanakan ibadah Umroh…. alhamdulilah temanku itu untuk kedua kalinya melaksanakan ibadah umroh, aku tanya berapa biayanya, temanku berkata seribu tujuh ratus lima puluh dolar.
.
Ya Allah… Umroh…. Umroh… Umroh…. Itu yang selalu jadi impianku, temanku itu semangat sekali mengajakku, tapi ya Allah… dari mana aku bisa mengumpulkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu dua bulan?  Sedangkan waktu itu uang yang kupunya hanyalah dua juta rupiah, Kubilang pada temanku  sebenarnya aku juga ingin sekali berangkat umroh  tapi saat itu bagi saya ga kebayang untuk menutupi ongkosnya…..

Saat itu temanku memberi pencerahan juga kalau seandainya untuk ibadah haji/umroh  InsyaAllah Allah Maha Kaya… Allah Maha Pemurah  …. Luruskan niat, tawakkal  sambil mohon kepada Allah niat kita untuk bisa melaksanakan ibadah umroh, seandainya kurangpun bisa ditambah dengan menjual sedikit perhiasan yang kupunya, begitu kata temanku…….
Aku pikir, oh iya… aku punya motor yang telah lunas cicilannya, mungkin bisa untuk menutupi ongkos ibuku. Tapi aku coba dulu pinjam pada saudaraku,  nanti setelah kembali akan kucicil untuk melunasinya, tapi sayang saudaraku tidak memberi pinjaman padaku, maka kutekadkan lebih mantap lagi, aku lebih giat lagi untuk bermohon pada Allah sesuai pepatah ustadz Yusuf Mansyur.

Esok harinya seperti biasa aku menengok ibu, entah kenapa tiba-tiba ibuku bilang kalau beliau itu ingin sekali diajak untuk bisa melaksanakan ibadah umroh, karena teman-teman pengajian ibuku pada mau berangkat umroh…Ibuku bilang siapa yang akan mengajak ibadah umroh ya….. lantas adikku juga ingin ikut bersama-sama…..
Ya Allah ….. aku ingin sekali berbakti…. aku ingin mengajak ibuku untuk bisa berangkat umroh…..

Dengan mengucap Bismillah aku  mengabulkan permohonan ibuku untuk bisa berangkat umroh sambil mohon do’a restunya agar aku dilimpahkan rizki yang barokah …. 
Uang yang hanya dua juta kusumbangkan pada adikku sebanyak lima ratus ribu rupiah untuk memancing mudah-mudahan saja barokah  kataku pada adikku.
Mudah-mudahan dengan uang lima ratus ribu  Allah akan menambah rizkinya untuk menutup biaya umroh itu…….
Aku datangi travel untuk bertanya-tanya biaya umroh yang harus disetor, saat itu waktu shalat ashar, selesai shalat ashar aku berdo’a, aku mohon pada Allah agar aku dilimpahkan rizki untuk bisa menutupi biaya umroh…..

Subhanallah…. sejak pendaftaran itu rizkiku selalu mengalir, hingga tanpa terasa ongkos untuk melaksanakan ibadah umroh bisa terkumpul dalam waktu dua bulan tanpa menjual motor anakku dan perhiasan yang kupunya……Saat itu aku sangat menyesal, kenapa aku harus mencari pinjaman padahal Allah akan memberi jika kita meminta…….
Alhamdulilah ya Allah….. Segala Puji hanya milik Allah…. Rasanya aku bermimpi bisa mengumpulkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu dua bulan…
Aku persiapkan segala perlengkapan untuk ibadah umroh, dan alhamdulilah Allah memberiku rizki untuk menutupi keperluan itu, anak perempuanku memberi uang untuk membeli keperluan itu…….tetanggaku juga memberikan bantuan uang untuk dibelikan baju ihrom yang alhamdulilah bisa dipakai untuk kami bertiga. …Ya Allah ….. ternyata benar kalau niat kita baik Allah akan mencukupi segalanya.
Saat itu aku dan adikku berpikir harus mencari kursi roda karena takut mengganggu orang lain karena ibuku jalannya sudah agak ketinggalan, tapi ibuku tidak mau karena merasa masih bisa berjalan.
Tapi mungkin Allah memberikan ujian padaku, tiba-tiba suatu pagi  adikku menelpon, adikku memberi khabar kalau ibuku jatuh hingga bagian kepala ibuku harus dijahit…. Akibat dari jatuhnya itu kaki ibuku ga bisa normal seperti biasanya, saat itu aku sadar kalau niatku untuk mencari kursi roda menjadi kenyataan, karena ibuku harus memakai kursi roda. aku sadar akan kesalahanku, karena aku ingat kalau sedang mendengarkan ceramah katanya hati-hati dengan pembicaraan kita karena apa yang kita bicarakan merupakan do’a kita,  ya Allah…. mengapa disaat aku ingin membahagiakan ibuku justeru beliau sakit, hatiku galau, sedangkan berangkat umroh tinggal seminggu lagi……

Ya Allah…. semoga ENGKAU memberi kesembuhan pada ibuku, ijinkanlah aku dapat membahagiakan ibuku….  aku akan sangat menyesal kalau seandanya tidak bisa berangkat umroh bersama ibuku…. begitulah setiap selesai shalat  aku berdo’a …..
Ya Allah…. aku sadar, mungkin Allah sedang mengujiku… …..
Ya Allah…. aku terima ujian yang Allah  berikan…. tapi aku yakin kalau  Allah akan memberi jalan………
Alhamdulilah…. selama tiga hari dirawat di rumah sakit, ibuku bisa pulang walau dengan keadaan tidak seutuhnya… Ibuku tidak bisa berjalan seperti sebelum masuk rumah sakit, otomatis untuk berangkat umroh aku dan adikku mencari kursi roda untuk ibuku, aku harus siap dengan segala keadaan.

Sampai pada waktunya, begitu terdengar gema talbiyah LABBAIK ALOHUMMA LABBAIK…. tanpa terasa air mataku berlinang.. Ya Allah … Alhamdulillah…… akhirnya ENGKAU telah mewujudkan cita-citaku untuk bisa berangkat umroh bersama dengan ibuku dan adikku, walaupun dengan keadaan belum sehat sekali, jadi juga aku dan rombongan berangkat sesuai jadwal. Selama proses di bandara aku ibuku dan adikku diberi kemudahan,  kiranya melalui  kursi roda proses jadi lebih mudah, aku bertiga tanpa harus mengantri menerobos tanpa kendala apapun, hingga akhirnya ke dalam pesawatpun diantar oleh petugas bandara. Alhamdulilah Ya Allah ……

Perjalanan yang sangat melelahkan saat itu terhapus oleh kegembiraan bersama ibu dan adikku, hingga saat itu sampailah di Jeddah. Setelah beres pemeriksaan segala sesuatunya di bandara, rombongan berangka ke Madinah yang ditempuh dengan kurang lebih delapan jam, saat itu sudah malam kira-kira jam sembilan malam start dari Jeddah, bayangkan saja perjalanan dari Jakarta ke Jeddah selama sembilan jam, ditambah sekarang perjalanan dari Jeddah ke Madinah kurang lebih delapan jam,  ya Allah… pinggangku rasanya sudah ingin segera dibaringkan, aku kasihan melihat ibuku yang kelihatan sangat kelelahan sekali, tapi beliau kalau ditanya cape enggak? Beliau selalu mengatakan tidak capek, ibuku begitu semangat walaupun sebenarnya sangat kelelahan selama diperjalanan, hingga akhirnya sampailah di Madinah pada tengah malam. Rombongan diberi waktu untuk beristirahat untuk persiapan besok melaksanakan sholat subuh  di Masjid Nabawi.
Esoknya jam tiga  subuh aku, ibuku dan adikku serta teman sekamarku  sudah berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat tahajud dilanjutkan solat subuh.
Begitu aku melihat masjid Nabawi … Subhanallah…. mataku terpukau oleh perubahan Masjid Nabawi,  terakhir aku melaksanakan shalat di mesjid ini pada tahun 2004 yaitu pada pelaksanaan hajiku yang kedua… Ya Allah… aku bersujud… . Alhamdulilah aku telah ENGKAU izinkan kembali  untuk melaksanakan sholat di mesjid ini, tak lupa kuucapkan salam kami kepada Rasulullah saw.  Assalamualaika ya Rasulullah…..


Hanya sangat disayangkan waktu itu ibuku memang belum pulih sekali, waktu melaksanakan sholatpun  beliau sholat sambil duduk dikursi roda….
Ya Allah….. terimalah ibadah kami…..
Dan yang lebih lagi apabila ibuku ingin ke toilet haruslah dibantu untuk segala urusannya,  mulai dari membuka sepatu dan  mengganti pakaian  itu semua adalah tugas adikku……
Oh iya aku lupa, alhamdulilah adikku ikut ..… tidak terbayang olehku jika waktu itu adikku tidak ikut bersamaku, mungkin aku agak kewalahan untuk melayani ibuku   dalam melaksanakan ibadah itu….. aku dan adikku dibagi tugas, adikku diberi tugas  untuk melayani ibuku untuk keperluan ke toilet dan  mengganti pakaian, sedangkan aku bertugas untuk memapah atau mendorong  kursi roda yang dipakai ibuku.
Alhamdulilah… selama  melaksanakan ritual ibadah kiranya Allah memberi kelancaran dan kemudahan, aku tidak merasa berat membawa ibuku naik kursi roda walaupun saat itu untuk menaikkan dan menurunkan kursi roda ke atas mobil rasanya ringan ringan saja kukerjakan ... alhamdulillah kadang ada ihwan yang membantu untuk menaikkan atau menurunkan kursi roda.
Selama tiga hari aku beserta rombongan melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi,  saat itu aku ibuku dan adikku merasa senang beribadah di Masjid Nabawi, saat istirahat /pulang dari Masjid Nabawi kadang kursi roda kubawa sambil berlari, ibuku kaget sambil bertanya : Kok ini dibawa lari? Aku hanya tersenyum saja …….Ya Allah… ringan sekali rasanya aku …..
Di hari kedua rombongan berziarah ke makam Rasulullah (Raudhoh), disana ada makam Rasulullah dan sahabatnya. Assalaamualaika ya Rasulullah…….
Setelah tiga hari di Madinah, belum puas rasanya ibadah di Masjid Nabawi  rombongan sudah harus bersiap-siap lagi untuk melanjutkan perjalanan ke Mekkah.
Dari Madinah ke Mekkah ditempuh dengan perjalanan kurang lebih selama enam jam, sebelum masuk kota Makkah rombongan miqot di Bir Ali, saat itu baju ihrom sudah siap dipakai, setelah shalat dua rakaat dan berniat umroh rombongan berangkat  ke kota Makkah….
Kira-kira jam satu malam rombongan sampai di Sevilla Hotel  Mekkah, rombongan siap-siap untuk melaksanakan ibadah umroh, rombongan diangkut dengan memakai kendaraan minibis karena jarak yang ditempuh sedikit berputar  karena di Masjidil Haram sedang dilaksanakan renovasi, sebetulnya  menara Masjidil Haram terlihat di belakang hotel namun karena jalannya tertutup jadi agak berputar juga, tapi tak apalah pikirku yang penting sampai di tempat tujuan. Ternyata bis berhenti di terminal yang letaknya dibawah, jadi kalau mau ke Masjidil Haram harus menaiki tangga ke atas, dan kebetulan saat itu escalator tidak jalan jadi terpaksa kursi roda harus dijingjing (apakah itu dijinjing?)  Ya harus diangkat …. Alhamdulilah ada seorang bapak yang menolong untuk mengangkat kursi roda itu,  sedangkan aku dan adikku memapah  ibuku.

Saat itu dalam benakku yang terbayang dalam melaksanakan tawaf adalah sama seperti waktu haji dimana jemaah sangat berjejal, aku membayangkan membawa kursi roda ibuku, maka untuk pelaksanaan tawaf yang pertama aku sengaja pesan mutawwif.
Mutawwif adalah orang yang membimbing sekaligus mendorong kursi roda, karena katanya untuk kursi roda ada jalan khusus, saat itu  rombongan dipimpin oleh KH  Gymnastiar, belaiau berkata : “ semua jamaah jangan merasa takut atau stres dalam pelaksanaan tawaf nanti, Allah Maha Tahu dengan segala kekurangan kita, semoga Allah menerima semua ibadah kita” beliau berkata begitu mungkin melihat jamaah merasa tegang, entah mungkin bermacam perasaan bergalau pada hatinya. Dengan perasaan berat ibuku dibawa oleh mutawwif sedangkan aku dan rombongan mulai memasuki Masjidil Haram.
Kembali  air mataku berlinang saat melihat Baitullah… Ya Allah … alhamdulillah ……. aku telah diijinkan kembali datang ke rumahMU Ya Allah …....
Adikku mengucapkan terima kasih padaku, entah apa maksudnya …..
Baru setelah agak lama baru aku sadar mungkin karena kuberi lima ratus ribu itu…..
Ya akupun bersyukur kehadirat Allah adikku bisa berangkat bersama-sama……
Pelaksanaan tawaf berjalan lancar, ternyata kondisi di lapangan beda dengan kalau sedang berhaji, aku tidak bertemu dengan ibuku, setelah selesai tawaf aku dan rombongan menuju tempat Sa’i, aku lupa pada putaran Sa’i keberapa baru aku melihat ibuku sedang duduk sendirian di kursi roda, kiranya ibuku sudah selesai melaksanakan ibadah tawaf dan Sa’i. Alhamdulilah…. Semoga ibadahnya diterima…. Amin…….
Ternyata pelaksanaan ibadah umroh dan ibadah haji berbeda sekali, kalau ibadah haji dalam pelaksanaan tawaf jemaah begitu penuh sesak, sedangkan waktu umroh keadaan lengang, kecuali kalau maghrib dan isya sedikit agak penuh,  sehingga aku sedikit menyesal kenapa tadi waktu tawaf ibuku diserahkan kepada mutawwif, aku pikir besok kalau melaksanakan umroh yang kedua aku akan bawa sendiri ibuku, dan alhamdulilah pada pelaksanaan umroh kedua ibuku kubawa sendiri, aku bersama adikku dan teman sekamarku sama-sama melaksanakan ibadah umroh yang kedua.


Ya Allah ….. ampuni semua dosa kami ….
Ya Allah ….. terima kasih ENGKAU telah memberikan rizki pada kami sehingga dapat menjalankan ibadah  untuk mencapai RidhoMU…..
Ya Allah ….. aku mohon sampaikanlah  anak dan cucuku untuk datang ke rumahMU…..
sampaikan pula  saudaraku dan temanku untuk datang ke RumahMU …….
Ya Allah ….. aku semakin yakin, tak ada yang tak mungkin BagiMU …….
Semoga tulisanku ini memberi spirit untuk anak dan cucuku serta saudara dan temanku, yakinlah kalau niat kita baik, Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita…….
Hapuskanlah kata tidak bisa dalam hidup kita …….dan janganlah berputus asa ……..
Allah akan mendengar semua do’a kita ……..

Komentar

  1. Subhanalloh............smoga sgala amal ibadah mamah diterima oleh Allah SWT.............amin

    BalasHapus
  2. Tulisan ibu menjadikan saya lebih yakin bahwa Allah Maha Kaya.DIA melapangkan rizki untuk ibu yang berniat berkunjung dan beribadah kerumahNYA serta bakti ibu ke orangtua sangat inspiratif. Hj. Fatimah

    BalasHapus
  3. Subhanallah.. yu urang nabung deui atuh biar nanti kita bareng lagi untuk berumroh.. Hj.Yati

    BalasHapus
  4. Subhalnallah ..

    Ternyata benar kalo kita ada Niat baik untuk pergi ke KOta suci apalagi bersama Orang tua,pasti Allah kasih kita Jalan dan di beri kemudahan.Rarha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agenda Ramadhan Masjid Al-Ikhlas Komplek Garuda Cipondoh

Ucapan SMS Idul Fitri 1433 H

Koordinasi Eksternal dan Internal Auditor